Berdoalah Sebanyak-banyaknya

“Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’ ” (QS Al-Mu’min [40]: 60)

Berdoa adalah lambang rasa rendah diri dan ketidakberdayaan manusia di hadapan Allah yang dapat menumbuhkan perasaan ubudiyah (penghambaan) kepada Allah Swt.

Rasulullah Saw menjelaskan masalah ini dalam sebuah hadits: “Tidaklah di atas bumi ini seorang muslim berdoa kepada Allah, kecuali Allah akan memberinya tiga hal:

(1) Allah akan memberinya sesuai dengan yang ia minta; (2) atau Allah akan menghindarkannya dari kejahatan yang setara dengan doanya, selama tidak berdoa dengan suatu dosa atau memutus tali silaturahmi. Seseorang bertanya, ‘kalau kita perbanyak doa’? Rasul menjawab: ‘Allah lebih banyak lagi’ (3) Dalam riwayat lain, Allah akan menyimpan untuknya pahala sesuai dengan doanya” (HR At-Turmudzi, Hasan Shahih).

Mungkin kita punya keinginan untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an tetapi berulangkali gagal dalam melakukannya, bahkan sekedar khatam sebulan sekali pun susah. Bila demikian keadaannya, artinya iman kita berada pada kondisi prihatin karena hari-hari kita sebulan penuh sangat minim diwarnai oleh Al-Qur’an.

Dalam kondisi itu, kalau kita sedih artinya insya Allah dapat memperbaiki diri, tetapi bila masa bodoh/mencari pembenaran artinya kita harus banyak belajar lagi tentang hakikat keimanan kepada Al-Qur’an. Sepantasnya kita khawatir kalau sampai umur kita habis tetapi belum tertarik untuk hidup ‘di bawah naungan’ Al-Qur’an.

Alangkah indahnya bila kita rajin berdoa, bukan cuma untuk urusan dunia, seperti harta dan yang lainnya melainkan seperti ini: “Ya Allah tolonglah aku agar dapat rajin membaca kitab suci-Mu, memahaminya, mentadabburinya dan mengamalkannya. Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah Engkau Maha Tahu apa yang ada di dalam diriku, yaitu suatu keinginan yang sangat kuat untuk hidup bersama kitab suci-Mu. Ya Allah Engkau yang memiliki kitab suci ini, Engkau Maha Kuasa untuk memberikan kepada siapa yang Engkau kehendaki kemampuan untuk hidup bersama kitab suci-Mu.”

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Meyakini bahwa doa kita pasti akan dikabulkan oleh Allah Swt, tidak tergesa-gesa meminta agar dikabulkan segera. Konsentrasikan pikiran kita kepada aktifitas berdoanya, bukan kepada dampak dan hasil dari doanya agar kita tidak diliputi oleh perasaan bahwa doa kita lama sekali terkabulnya.
  2. Mencari waktu yang dijanjikan bahwa doa akan lebih cepat dikabulkan, seperti saat selesai shalat wajib, antara adzan dan qamat, sepertiga akhir malam, saat wukuf di Arafah, sujud, dll.
  3. Melakukan berbagai macam tawassul berupa amal shalih yang mendahului doa untuk membangun kedekatan dengan Allah Swt terlebih dahulu agar pada saat berdoa hubungan kita menjadi istimewa. Bentuknya dapat berupa istighfar, bershalawat kepada Rasulullah Saw, shaum, khatam Qur’an dsb.
  4. Berdoa dengan ilhah (terus menerus dan ngotot). Kalau dalam urusan duniawi kita sudah terbiasa melakukannya, bisakah pula kita melakukannya dalam urusan akhirat?
  5. Ikuti semua aturan dan adab berdoa, mulai dengan memuji Allah Swt sebanyak-banyaknya, bershalawat kepada Rasulullah Saw, menghadap kiblat, dsb.

Berdoalah kepada Allah Swt sebanyak-banyaknya dengan khusyu, tawadlu dan penuh harap.

[Bagian 8 dari buku 17 Motivasi Berinteraksi dengan Al-Qur’an, karya KH. ‘Abdul ‘Aziz ‘Abdur Ra’uf, Al-Hafidz, Lc]

Share

Related posts

2 Thoughts to “Berdoalah Sebanyak-banyaknya”

  1. Stuju……………………….tpi sya prnah dnger klo brdoa itu jngan brlebihan.apa itu bner gak yak!!!!!!!!!!!!!!!!

Leave a Comment