Ketertarikan kita terhadap sesuatu bergantung pada ilmu kita tentang kelebihan/kegunaan sesuatu itu. Meskipun Rasulullah Saw telah memberikan banyak fadha’il Al Qur’an, ketertarikan manusia terhadap Al Qur’an sangat bergantung pada iman dan keyakinannya kepada janji Allah Swt dan Rasul-Nya. Misalnya, Umar bin Khattab sangat tertarik kepada Al Qur’an (dan Islam) setelah mendengar QS. Thaha. Berbeda halnya dengan Walid bin Mughirah, walaupun ia sangat tertarik dan memuji-muji Al Qur’an, tetap saja pada akhirnya ia tidak beriman, bahkan mengatakan “Itu adalah sihir yang diajarkan kepada Muhammad”. Oleh karena itu keimanan yang telah Allah…
Category: Membangun Kepribadian Qurani
Membangun Kepribadian Qurani (Tarbiyah Syakhsiyah Qur’aniyah)
Kata Pengantar Kualitas ibadah dan wawasan pikir (tsaqofatul fikr) yang memadai sangat dibutuhkan dalam membentuk pribadi muslim. Maka Al Qur’an sangat diperlukan dalam membentuk hal itu. Oleh karena itu, pemahaman kita tentang Al Qur’an harus integral meliputi kemampuan tilawah (membaca), tahfidz (menghafal), dan tadabbur (memahami). Proses pembinaan (tarbiyah) yang berkelanjutan (mustamirrah) tidak boleh pernah berhenti dalam merealisasikan kemampuan itu dan tidak boleh terbetik dalam pikiran kita bahwa hal itu sebagai sesuatu yang tidak terjangkau. Mungkin muncul pertanyaan, kapan waktu untuk tilawah, tahfidz, dan tadabbur sedangkan tugas kita begitu banyak dan…