Di bulan syawal 1428 H santer terdengar pemberitaan di Indonesia mengenai munculnya aliran sesat Al-Qiyadah yang pemimpinnya mengaku sebagai nabi. Sebelumnya kita juga mendengar mengenai aliran al-qur’an suci yang hanya mengakui Al-Qur’an dan tidak mengakui As-Sunnah sebagai sumber hukum. Sebelumnya lagi kita juga mengenal Ahmadiyah, yang mengakui Ghulam Ahmad sebagai nabi setelah Rasulullah, dan menjadikan pidato-pidatonya yang dikumpulkan dalam At-Tadzkirah sebagai sumber hukum tambahan selain Qur’an dan Sunnah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang telah ada di Jawa Barat sejak 1955 (dahulu Majelis Ulama, disingkat MU) dan diresmikan secara nasional tahun…
Category: Miftah Faridl
Evaluasi Pasca Ramadhan (Part 2: Peduli)
Sebelumnya telah dibahas bahwa ciri orang yang berhasil dalam Ramadhan antara lain adalah: – Mantap dalam shalatnya – Terbiasa untuk shalat malam – Senantiasa beristighfar di akhir malam Ciri keempat adalah memiliki kepedulian sosial, membelanjakan harta di jalan Allah. Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Al-Baqarah:3) Kepedulian sosial tersebut hendaknya terwujud bukan hanya di saat lapang, tetapi juga di saat sempit.
Evaluasi Pasca Ramadhan (Part 1: Shalat Malam)
Ramadhan telah berlalu, apakah kita termasuk orang yang berhasil mendapatkan yang dijanjikan Allah di bulan Ramadhan? Apa saja parameter keberhasilan seseorang menjalani Ramadhan? Lihatlah pada kualitas dan kuantitas ibadahnya setelah Ramadhan berakhir. Syawwal adalah bulan pertama setelah Ramadhan, 1 dari 11 bulan tempat kita mengevaluasi kualitas keimanan sesuai dengan tujuan shaum, menjadikan kita orang yang bertaqwa. Orang yang Ramadhannya berhasil tentu makin mantap dalam shalatnya. Artinya: “Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)“. (QS. Adz-Dzariyat 17-18) Kebiasaan bangun untuk sahur di…