“Dari Abdullah ibn ‘Amr bahwa Nabi Saw bersabda: “Empat sifat yang barang siapa mengerjakannya, maka ia menjadi munafik tulen, dan barang siapa yang melakukan salah satu dari empat sifat itu, maka di dalam dirinya terdapat sifat nifak sehingga ia meninggalkannya, yaitu: (1) apabila dipercaya, ia berkhianat, (2) apabila berbicara, ia dusta, (3) apabila berjanji, ia tidak menepati, dan (4) apabila bertengkar, ia curang (mau menang sendiri) (HR al-Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, hadist tersebut berbunyi:
عن ابي هريرة ان رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : اية المنافق ثلاث اذاحدث كذب واذا وعد اخلف واذ تئمن خان
Artinya: Dari Abu Hurairah RA. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata dia dusta; apabila berjanji dia ingkar; apabila diberi amanat dia khianat.”
Diriwayatkan oleh: Imam Ahmad, Al-Bukhari, Muslim, Turmudzi, An-Nasai, semuanya dari Abu Hurairoh.
Tiga ciri di atas, memang benar merupakan ciri-ciri orang munafik, berdasarkan hadits Nabi. Tapi kalau lantas disimpulkan bahwa ciri-ciri orang munafik itu hanya tiga atau empat hal ini saja, maka inilah yang tidak benar.
Di dalam Al-Qur’an justru sifat-sifat orang munafik dijelaskan dengan lebih jelas lagi, dan salah satunya adalah: “Memilih orang kafir sebagai pemimpin”.
Selengkapnya, mari kita lihat ciri-ciri orang munafik di bawah ini.
1. Selalu menghalangi orang Islam dalam menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya (QS. An-Nisaa: 61)
2. Menolak kalau diajak berjihad di jalan Allah (QS. Ali Imraan: 156, 167)
3. Memilih orang kafir sebagai pemimpin atau teman dan meninggalkan orang Islam (QS. An-Nisaa: 139)
4. Suka berkumpul dengan orang kafir sambil menertawakan ajaran-ajaran Islam (QS. An-Nisaa: 140)
5. Malas untuk mengerjakan shalat (QS. An-Nisaa: 142)
6. Menjadikan kaum Ahli Kitab sebagai pemimpin (QS. Al-Maaidah: 51)
7. Tidak mau taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya (QS. Al-Anfal: 20-21)
8. Menyebut orang yang beriman sebagai “orang yang telah dibohongi oleh agamanya” (QS. Al-Anfal: 49)
9. Suka mengejek ajaran Islam dan menjadikannya sebagai bahan hinaan (QS. At-Taubah: 64-65)
10. Suka mengajak pada yang munkar dan mengajak untuk melarang orang beramal baik (QS. At-Taubah: 67)
11. Suka mencela orang yang bersedekah (QS. At-Taubah: 79)
12. Ada juga yang sengaja membuat masjid untuk memecah-belah ummat Islam (QS. At-Taubah: 107)
13. Suka menyebarkan kabar bohong (QS. Al-Ahzab: 60)
14. Akan bergabung dengan Ahli Kitab untuk melawan orang Islam (QS. Al-Hasyr: 11)
15. Suka mengajak manusia pada kekafiran (QS. Al-Hasyr: 16)
Inilah sebagian dari ciri-ciri orang munafik yang kita harus berusaha agar sifat-sifat tersebut tidak ada dalam diri kita. Semoga Allah memudahkan hal itu untuk kita. Aamiin.
Berikutnya, lalu bagaimana sikap kita kalau kita bertemu dengan orang yang memiliki ciri-ciri atau melakukan perbuatan-perbuatan ini?
Yang pertama, jangan menyebut mereka sebagai orang munafik di hadapan orang lain, karena kita tidak tahu apa isi hati setiap manusia.
Yang kedua, tapi kita tetap wajib menjelaskan pada masyarakat bahwa perbuatan-perbuatan itu adalah perbuatan orang-orang munafik, agar masyarakat umum bisa tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Yang ketiga, kalau kita bertemu langsung dengan orang yang melakukan perbuatan munafik ini, katakanlah: “Anda munafik dan kalau Anda tidak mau bertaubat, maka Anda akan masuk neraka”, sesuai perintah ayat di bawah:
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَيَبْتَغُونَ عِنْدَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin atau teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. (QS. An-Nisaa: 138-139)
Menjauhi Sifat-sifat Nifaq
Sebagai Muslim, kita wajib menjauhi sifat-sifat orang munafik tersebut, agar hidup kita selamat dunia dan akhirat. Di antara cara untuk menjauhi sifat-sifat munafiq adalah banyak beristighfar dan berdzikir kepada Allah melalui ibadah seperti shalat. Dalam hal ini Nabi SAW bersabda:
عن أنسٍ بْنِ مالِكٍ رضي اللهُ عنه قالَ: قالَ رسولُ اللهُ صلى اللهُ عليه وسلم: مَنْ صَلِّى للهِ أرْبَعِيْنَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةِ يُدْرِكُ التَكْبِرَةَ الأوْلىَ كَتَبَ لَهُ بَرَاءَتَيْنِ بَرَاءَةً مِنَ النَاَرِ وَبَرَاءَةً مِنَ النَِفاقِ (رواه الترمذي)
Artinya: “Dari Anas bin Malik ra. Berkata, Nabi SAW bersabda: “Barang siapa melaksanakan shalat karena Allah SWT selama empat puluh hari dengan berjamaah tanpa tertinggal takbiratul ula (takbir pertama), maka Allah akan menulis/mewajibkan baginya dua kebebasan, yaitu: bebas dari api neraka dan bebas dari kemunafikan.” (HR. At-Turmudzi)
Sumber: