Bismillah….
Mengawali hari dengan inspirasi dan ilmu di Embun Pagi Rase 102,3 FM Bandung. Setiap Selasa, Jum’at dan Ahad pagi 05.00-06.00.
Yuk berbagi ilmu dan pencerahan….
Sahabat Rase….
Hidupnya Ibrahim itu hanya untuk Yang Maha Hidup, yakni Allah Swt. Sandaran Ibrahim dalam setiap jejaknya selalu bermuara pada tauhid, pantang walau sejenak untuk berpaling dari-Nya, bahkan tak ada hasrat meski sejenak untuk mempersekutukan-Nya. Karakter inilah yang semestinya kita miliki saat ini dan selamanya, bahkan hingga ajal memisahkan, di tengah-tengah kehidupan di mana manusia kini sudah diperbudak hawa nafsu dan dunia. Untuk meraih tujuan nafsu dan dunianya, tak jarang di antara mereka yang paham dan mengerti kaidah hukum pun melakukan pelanggaran, agama diperjualbelikan, agama menjadi bahan senda gurau dan permainan. Naudzu billahi min dzaalik.
Ibrahim dikenang sepanjang zaman, menjadi pelajaran bagi manusia yang datang di kemudian hari, termasuk kita yang hidup di zaman kini. Rekam jejak dan tapak lacaknya selalu dan akan selalu menginspirasi bagi siapapun yang ingin meraih puncak kemuliaan dan keberuntungan yang sejati.
Belajar tentang hidup dan belajar tentang mati, itulah hakikat berhaji. Belajar hidup dalam keta’atan sebagaimana keta’atan Ibrahim dan keluarganya atas segala titah perintah Allah, belajar mati dalam kerangka memahami dari mana kita berasal dan akan kemanakah kita kembali. Belajar meninggalkan apa yang sangat kita cintai dalam hidup, meninggalkan harta, pangkat dan jabatan, termasuk anak dan keluarga.
Setiap sandaran dan harapan yang dikembalikan secara mutlak hanya kepada Allah, maka di sanalah puncak harapan dan sandaran itu akan terwujud. Maka teruslah belajar hidup untuk Yang Maha Hidup, sebagaimana Ibrahim menempatkan diri dan keluarganya pada kekuatan tauhid sebagai puncak dan pondasi hidup. Fastabiqul khairaat.
(Inspirasi QS An-Nahl 120 di Embun Pagi Rase, Ahad 29 Juli 2018 M/15 Dzulqa’dah 1439 H bersama Dadang Komarudin Yahya, di layanan SMS dan WA Studio 08122001023)
