Sebagai muslim, hari ini penulis membaca Al-Quran, sebagai bagian dari agenda harian. Dengan mengikuti program One Day One Juz (ODOJ), alhamdulillah para anggotanya jadi lebih rajin dan saling mengingatkan untuk membaca Al-Qur’an setiap hari, minimal 1 juz.
Satu juz itu setara dengan 20 halaman mushaf Al-Quran. Untuk membacanya butuh waktu 30 hingga 45 menit dengan kecepatan biasa, atau 60 hingga 90 menit bila sering berhenti sambil membaca dan merenungi terjemahnya. Ada 30 juz di dalam Al-Qur’an, jadi secara teori pembacanya bisa khatam alias tamat dalam sebulan.
Hari ini penulis membaca juz 5, diawali dari surah An-Nisaa’ ayat 24 hingga An-Nisaa’ ayat 147, total ada 124 ayat. Beberapa ayat dan terjemahnya yang menarik hari ini adalah ayat 138 hingga 147.
Di sana dibahas tentang pesan bagi orang munafik, kelakuan orang munafik, petunjuk memilih pemimpin, serta apa yang harus dilakukan orang beriman bila ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan. Di bagian akhir, orang-orang munafik diberikan kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri serta dijanjikan pahala setelah mereka beriman.
- Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih,
- (yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Ketahuilah bahwa semua kekuatan itu milik Allah.
- Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Al-Qur’an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena (kalau tetap duduk bersama mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang munafik dan orang kafir di neraka Jahannam,
- (yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu. Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah mereka berkata, “Bukankah kami (turut berperang) bersama kamu?” Dan jika orang kafir mendapat bagian mereka berkata, “Bukankah kami turut memenangkanmu, 233) dan membela kamu dari orang mukmin?” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada Hari Kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman.
- Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. 234) Apabila mereka berdiri untuk shalat mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali. 235)
- Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir) tidak termasuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak pula kepada golongan itu (orang kafir). Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
- Wahai orang-orang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin selain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menghukummu)?
- Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka,
- kecuali orang-orang yang bertaubat dan memperbaiki diri236) dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan dengan tulus ikhlas (menjalankan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman.
- Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, 237) Maha Mengetahui.
Footnote:
233) Dengan jalan membuka rahasia-rahasia orang mukmin dan menyampaikan hal ihwal mereka kepada orang kafir atau kalau mereka berperang di pihak orang mukmin mereka berperang tidak sepenuh hati.
234) Allah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani seperti melayani para mukmin. Dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka sebagia pembalasan tipuan mereka itu.
235) Mereka shalat hanya sekali-sekali, yaitu apabila mereka berada di hadapan orang.
236) Mengadakan perbaikan berarti bekerja yang baik untuk menghilangkan akibat yang jelek dan kesalahan yang dilakukan.
237) Memberi pahala terhadap amal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nikmat-Nya.